Selasa, 05 Mei 2020

GLOBAL NEWS UP DATE


Bandung, Informatika Newsline (12/05/2020)

SEJUMLAH NEGARA EROPA MENGURANGI DAN MEMBUKA LOCK DOWN, PM SCOTLANDIA  KRITIK BALIK INGGRIS

Perancis, Spanyol, dan Inggris mulai mengurangi ketatnya aturan lock down setelah beberapa minggu melarang dengan ketat kegiatan di luar rumah. 

Di Perancis sebagaimana diberitakan oleh Al Jazeera (11/05), lalu lintas mulai terlihat terlihat di Paris. Pemerintah telah mengungkapkan turunnya kasus infeksi baru dan kesuksesan lock down yang telah dilakukan. Keputusan pemerintah ini akan segera disusul dengan pembukaan tempat-tempat publik yang lebih luas beberapa hari yang akan datang. Bahkan sekolah juga dipertimbangkan untuk dibuka kembali di Prancis.

Demikian juga di Spanyol. Toko toko yang menjual keperluan sekunder mulai di buka di Madrid untuk memberikan kesempatan kegiatan bisnis secara perlahan-lahan berjalan kembali.Gereja dan Masjid juga diijinkan dibuka kembali di Spanyol. 

Perdana Menteri Inggris mengeluarkan aturan ketat bagi warga yang akan keluar rumah untuk melakukan aktivitas. Sebuah buku pedoman kegiatan berisi larangan dan petunjuk untuk kegiatan di luar rumah lebih dari 50 halaman dibuat dengan sangat ketat. Akan tetapi langkah PM Boris Johnson ditanggapi dengan kritik pedas dari Perdana Menteri Pertama Scotlandia, Nicola Sturgeon, yang meminta seluruh warga Scotlandia untuk tetap berada di rumah karena kondisi pandemi masih belum berlalu. Nicola mengkritik langkah membahayakan yang dilakukan oleh Boris Johnson terhadap warna negara Inggris.

Kebijakan membuka lock down juga disampaikan oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern (11/05). Bahkan Bioskop dan lokasi tempat umum sudah diijinkan dibuka kembali oleh Perdana Menteri, Jacinda Ardern mendapatkan pujian, selama Pandemik Covid-19 dia menyampaikan bahwa Gaji nya bersedia dipotong 20 % beserta seluruh Menteri dalam Kabinet yang dipimpinnya.

Kebijakan para pemimpin dunia barat ini dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trumph menyampaikan bahwa Amerika akan membuka kembali aturan lock down. Kebijakan Presiden Amerika sempat dilawan oleh beberapa Gubernur Negara bagian yang menyatakan bahwa korban masih terus berjatihan di seluruh Amerika Serikat. sebanyak hampir 80 ribu warga Amerika tewas dalam Pandemi Covid-19 ini. 

WHO menyampaikan bahwa strategi social distancing berhasil mengurangi infeksi dari virus. Akan tetapi lock down yang telah dilakukan mengganggu kegiatan ekonomi dengan sangat serius. 

Beberapa pengamat global mulai memberikan pengamatan yang kritis tentang perpecahan yang terjadi antara para politisi dan scientist. Keputusan yang dilalukan oleh para politisi dikritik keras oleh para scientist yang mengungkapkan bahwa pandemik masih belum diatasi dengan baik. Sementara para politisi terpaksa harus mengambil keputusan membuka lock down karena tekanan yang keras pada perekonomian negara yang mulai membahayakan kondisi negara. 

Data yang terlihat dari desk WHO memperlihatkan angka yang masih terus naik dari jumlah positif dan jumlah kematian. Akan tetapi sampai pengamatan terakhir (13/05) tingkat proseantase kematan di seluruh dunia turun ke angka 6,8 %. Angka kematian yang sama pada pertengahan Bulan April yang lalu (18/4). Dari data kasus Eropa baru Inggris yang mengalami penurunan kecil angka prosentase kematian. Sedangkan Perancis, Portugal, bahkan Jerman yang dikabarkan telah membuka kebijakan lock down lebih dahulu dari negara Eropa yang lain juga mengalami kenaikan (VIJ)

Data Dari WHO per (13/05)



SALAH SASARAN RUDAL IRAN TEWASKAN 19 PERSONIL ANGKATAN LAUT 

Sekitar 19 personel Angkatan Laut dikabarkan gugur dan 15 lainnya cedera dalam sebuah kecelakaan yang terjadi pada sebuah kapal Iran dalam latihan di Iran selatan. Kantor berita Iran IRNA (11/05) menyampaikan bahwa kecelakaan itu terjadi pada kapal "Konarak" selama latihan militer di perairan Pelabuhan Jask di Iran selatan.

Irna juga menyampaikan pesan bela sungkawa yang diberikan oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani, kepada korban gugur dalam latihan perang ini. Penghargaan yang tinggi disampaikan oleh pemerintah terhadap mereka yang telah gugur dalam latihan perang yang dilakukan tersebut.

Salah tembak ini merukan insiden yang terjadi setelah kesalahan tembak terhadap pesawat Ukraina yang menyebabkan seluruh penumpang pesawat Komersil yang mengudara dari Bandara Imam Khomeiny. (VIJ)