Senin, 04 Mei 2020

Prosentase Kematian Nasional Turun, Social Distancing dan PSBB Gagal Kecuali Jakarta



Angka Prosentase kematian Di Yogyakarta (6,09 %) Dan Jawa Barat (6,92 %) Terendah. 
Angka kematian di Jawa Timur Tertinggi (10,68 %) (Data Per 6 Mei 2020)


Bandung, Informatika Newline (06/05/2020)
Angka Prosentase kematian secara nasional turun. Berbeda dengan respon beberapa oknum pemerintah yang gagal faham dan masyarakat yang tidak mengerti, turunnya angka prosentase ini tidak menunjukkan apa-apa selain menunjukkan jumlah mereka yang terinfeksi dengan sebenarnya. 

Angka prosentase tinggi menunjukkan data-data mereka yang terinfeksi telah disembunyikan atau gagal dideteksi. Angka prosesntase kematian yang tinggi mengindikasikan adanya gunung es tersembunyi dari mereka yang terinfeksi Covid-19. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa bahkan statistik jumlah korban meninggal 1 atau 2 orang saja menjadi penting untuk menunjukkan letak korban terinfeksi lain di sekitar korban meninggal. Covid-19 adalah  jasad renik dengan ukuran mikro (sangat kecil) pergerakannya tidak mampu dideteksi dengan panca indera manusia, apalagi dengan kata-kata atau rayuan penenang kepanikan, atau strategi politik tertentu. 

Social Distancing adalah salah satu strategi yang terbaik. Akan tetapi dalam kondisi real, masyarakat tidak terlalu mengindahkan Social Distancing. bahkan PSBB tidak terlalu berpengaruh di daerah luar Jakarta. Di Bandung social distancing hanya dilakukan di beberapa lokasi Jalan saja. Jalan-jalan lain masih dipenuhi oleh kendaraan dan kemacetan. PSBB di Kota Bandung hanya menjadi lipstik dan tidak berjalan dengan normal. Secara logis jika hal ini terus dilakukan, maka tidak akan efektif upaya pencegahan yang dilakukan. Jumlah akan terus membludak tinggi dan korban tidak akan berhenti.


Angka Prosentase kematian di Pulau Sumatra. Terendah Di Jambi (0 %) Dan tertinggi di Kepulauan Riau (10,2 %). menyusul Sumatera Utara (9,9 %), Provinsi Riau (9,6 %), Dan Lampung (9,3 %)
(Data Gabungan Per 5-7 Mei 2020)



Demikian juga di kota-kota lain kondisinya sama saja, Surabaya misalkan. ODP berkeliaran tanpa kendali bahkan antar kota. PSBB di Kota Surabaya juga hanya lipstik semata. Menyelamatkan lingkar kota dan jalan-jalan yang terbatas. Jalan ke arah Selatan Barat Surabaya yang merupakan koneksi ke daerh industri misalnya masih tetap bisa dilalui dengan leluasa. Jika Polda Jawa Timur mengumumkan ribuan kendaraan berhasil ditolak masuk ke Jawa Timur, maka dalam kondisi real pergerakan lalu lintas di Surabaya masih terlihat ramai di banyak ruas jalan. 

Jumlah kematian terus bertambah dengan cepat. Sejak pertama kali diumumkan versi data pemerintah mencatat hampir 900 jumlah korban positif tewas. Akan tetapi Provinsi Jawa Timur berhasil memvisualisasikan kejadian yang sebenarnya dengan lebih baik. Jumlah kematian dari ODP dan PDP dicatat dengan baik, bukan hanya mereka yang telah positif Covid-19 saja. Sebanyak lebih dari 515 kematian telah terjadi. Apa yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Timur adalah satu-satunya yang terbaik di seluruh Indonesia. Keterbukaan pemerintah Provinsi harus menjadi contoh bagi seluruh Provinsi di Indonesia, bahkan pemerintah Pusat harus mencontoh pengelolaan data di Jawa Timur. 

Kematian ODP dan PDP secara tiba-tiba saat ini, tentu saja lebih dicurigai sebagai kasus serius dan bukan dianggap sebagai bukan kematian akibat Covid-19. Lebih mengedepankan unsur hati-hati dibandingkan dengan unsur berkilah, untuk hanya sekedar berlindung di balik topeng kata-kata yang tidak bermakna,  melawan makhluk aneh dengan ukuran mikro ini.   

Sementara itu media massa asing telah mencatat 3000 kematian lebih, entah dari mana asal data yang mereka dapatkan. Akan tetapi dengan proyeksi apa yang dilakukan oleh Jawa Timur maka bahkan jumlah yang berhasil dipotret media massa asing hanyalah data "selentingan" yang masih kurang presisi. Jumlahnya kemungkinan lebih besar dari yang berhasil mereka potret. Lihatlah model pengelolaan data yang dilakukan oleh Jawa Timur, maka bagaimana sebenarnya profil data yang sebenarnya akan terlihat (DYN)