Rutinan, Gaya Silaturahmi Ala Desa kedung Bocok
Sidoarjo. Informatika Newsline
Dalam situasi kemajuan teknologi yang tidak terbendung. Ada sebuah kegiatan unik yang dilakukan oleh warga desa Kedung Bocok Lor.
Acara unik ini disebut oleh warga sebagai acara rutinan. Warga desa Kedungbocok Lor mengadakan kegiatan rutinan dari satu rumah warga ke rumah warga yang lain.
Bersamaan dengan acara rutinan tersebut warga juga dihimbau mengeluarkan iuran sebesar 5.000 rupiah untuk uang kas dan juga iuran tersebut biasanya digunakan untuk sedekah ke panti asuhan atau ke orang yg kurang mampu.
Acara rutinan ini biasanya di gelar pada hari senin malam (malam Selasa) dan hari kamis malam (Malam jumat). Biasa dihadiri oleh 40 orang warga kedung bocok lor, dalam kegiatan ini utamanya diisi dengan pembacaan Surat Yasin, pembacaan dzikir dzikir serta membaca shalawat untuk Rasulullah.
Yang tak kalah mengasikkan adalah kegiatan setelah pembacaan doa. Acara dilanjutkan dengan makan malam bersama. Menu makanan setelah acara ini menghidangkan berbagai macam makanan khas jawa timur seperti lontong balap, rujak cingur, ataupun nasi rawon. Benar benar mengasikkan.
Tak jarang selain makanan juga ada buah buahan segar yang dihidangkan serta minuman segar seperti es jeruk dan nutrisari.
Menurut Suyadi () salah satu warga yang diwawancarai Informatika, acara rutinan ini sudah lama digelar di Kedung Bocok Lor. Konon acara ini dulunya dimulai dari rembugan musyawarah bersama oleh seluruh warga Kedung Bocok Lor. Acara juga diberikan izin oleh RT RW serta Kepala Desa.
Menurut Suyadi acara ini sangat berguna sekali karena dalam acara ini warga yakin bisa mempererat hubungan antar warga di Kedung Bocok Lor.
Sayangnya kebiasaan yang bagus dari warga Kedung Bocok Lor ini tidak diketahui oleh Pemerintah Kabupaten setempat, paling tidak demikian yang disampaikan oleh Suyadi.
Pengamat sosial Ekonomi dari Universitas Islam Majapahit Dr.Dian, yang dihubungi Informatika Newsline menyatakan keheranannya pada Pemerintah setempat yang tidak mengetahui kegiatan seperti ini.
"Sungguh sangat disayangkan Pemda setempat tidak tahu acara yang bagus seperti ini.
"
Menurut Dr. Dian, pemerintah harusnya responsif mendukung kegiatan seperti ini. Dengan kegiatan seperti ini, pemerintah bisa ikut memantau tingkat kesejahteraan masyarakat, memantau kondisi sosio ekonomi, bahkan bisa memantau pergerakan terorisme dan gerakan ajaran sesat misalnya.
" Pemerintah harus awas pada ide ide kreatif dari masyarakat seperti ini. Banyak ide kreatif dari masyarakat yang membantu berbagai program dan kegiatan pemerintah." (ESW/AKW)