Sabtu, 16 November 2019

S5-HVS1: Bintang Yang Terlempar Dari Black Hole Sagitarius A*

   
Sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Sergey Koposov dari pusat Kosmologi McWilliamsa Carnegie Mellon University, berhasil memotret bintang dengan nama S5 HVS1 di konstelasi bintang Grus (Crane-shaped constellation Grus). Penemuan ini dipublikasikan pada tanggal 4 Nov lalu (4/11/2019) di jurnal bulanan, Jurnal Royal Astronomical Society. Bintang ini ternyata terlempar dari inti gelap heart of darkness Bima Shakti yang bergerak dengan kecepatan Luar Biasa keluar dari galaksi. Bintang ini terlempar keluar dari supermasive black hole di tengah galaksi kita Milky Way Bima Shakti dengan kecepatan 6 juta km per jam. Nama black hole yang melemparkan bintang tersebut adalah Sagittarius A*.

Dari jejak gerakannya, berhasil dihitung waktu awal terlemparnya bintang tersebut dari black hole. Menurut perkiraan para ahli, saat awal terlemparnya S5-HVS1 adalah 5 juta tahun yang lalu. Menurut Koposov, hipotesis black hole mampu melemparkan bintang, telah lama disampaikan di lingkungan astronomi. Akan tetapi baru sekarang ditemukan bukti langsung dari hipotesis tersebut di Pusat dari Galaksi kita sendiri. S5-HVS1 dengan sangat mengejutkan membuktikan adanya hukum Hills Mechanism. Jack Hills 30 tahun yang lalu menyatakan bahwa ada bintang di pusat galaksi yang terlempar dengan kecepatan sangat tinggi setelah interaksi dengan sistem bintang kembar (binary-star system) dan black hole. Dan yang lebih membuat para ahli bergembira adalah jejak asal dari bintang yang terlempar ini dapat diketahui dengan tepat.

Dalam ilustrasi di atas terlihat tahapan yang terjadi pada saat dua bintang kembar yang tertarik ke dalam black hole. Kombinasi gaya yang terjadi antara kedua bintang dan daya tarik yang kuat dari black hole membuat salah satu bintang terlempar dengan kekuatan yang sangat besar.

Penjelasan Koposov ini didetilkan dengan lebih baik oleh Dr. Iqbal dari ITB saat ditemui oleh Informatika Newsline di Bandung. Menurut Dr.rer.nat. Mochamad Ikbal Arifyanto S.Si.,M.Sc dari ITB fenomena bintang seperti ini telah dikenal di dunia astronomi. Dr.Iqbal adalah pengamat Astronomi kawakan di Indonesia. Pada tahun 2019 menuliskan publikasinya tentang cluster bintang biner (The formation of binary star cluster in our galaxy from fractal stellar distribution). Menurut penjelasan Dr Iqbal, fenomena bintang terlempar ini sangat banyak terjadi di alam. Sehingga dalam dunia astronomi penemuan bintang yang terlempar ini menjadi sebuah keniscayaan yang pasti akan terjadi.

Akan tetapi menurut Dr Iqbal dalam pengamatan pergerakannya, bintang bintang seperti ini, terlihat bergerak seragam, sehingga diduga asal gerakannya terjadi dari pusat galaksi.  "Ini memang terjadi pada bintang kembar yang tertarik oleh black hole. Ikatan antara dua bintang kembar biasanya sangatlah besar, sehingga saat bertemu black hole, energi yang terlepas dari bintang kembar ini akan melemparkan salah satu bintang itu dengan energi yang sangat besar." Bintang yang berhasil dipotret ini bergerak secara relativ mendekati bumi pada jarak 29 ribu tahun cahaya dengan kecepatan yang tidak terprediksi jelas, sekitar 10 kali lebih cepat dari kebanyakan bintang di Galaksi Bhima Shakti Douglas Boubert peneliti di Universitas Oxford yang menjadi wakil peneliti menyatakan bahwa kecepatan gerak bintang ini sangat tinggi, terlempar keluar meninggalkan pusat galaksi dan tidak pernah akan kembali lagi.Teleskop berdiameter 3,9 meter yang dibantu juga dengan Satelit GAIA milik ESA (European Space Agency) berhasil menemukan bintang yang terlempar ini. Penemuan ini merupakan bagian dari Survey antar negara yang diberi nama Southern Stellar Stream Spectroscopic Survey (S5).Survey ini mencoba memetakan kembali gugus bintang di Langit Selatan Bumi. Pengamat astronomi berasal dari Chile, Amerika Serikat, Inggris dan Australia bergabung dalam team survey multinasional ini. Di masa depan diharapkan akan ditemukan lebih banyak bintang yang serupa S5HVS1 di langit. (GIW)