Jumat, 28 September 2018

Mengapa Pusing Saat Hamil ?

Pusing merupakan keluhan umum ibu hamil. 
Ibu yang sedang mengandung paling sering 
merasakannya pada trimester pertama dan ketiga. 
Akan tetapi, keluhan ini bisa terjadi 
kapan saja sepanjang masa kehamilan.

Pusing juga menjadi sinyal yang dikirimkan 
bahwa tubuh perlu beristirahat. 
Peka pada tiap tanda yang dirasakan bagus 
untuk pemantauan kesehatan selama hamil. 
Jika perlu, mencatat tiap keluhan itu untuk 
disampaikan kepada dokter atau bidan 
ketika kontrol rutin.

Tidak sekadar mencatat keluhan, 
tetapi pantau pula frekuensinya. 
Ini membantu dokter mengenali intensitas 
rasa sakit yang dialami, sehingga bisa 
melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Lalu, apa penyebab pusing saat hamil? 
Bagaimana cara mengatasinya? 

1. Peningkatan kadar hormon dalam tubuh

Pada trimester pertama, kadar hormon 
meningkat pesat dalam tubuh Mama. 
Hormon tersebut membuat pembuluh darah melebar.

Pelebaran pembuluh darah ini membantu aliran 
darah menuju janin. Pada saat bersamaan, 
hal ini membuat suplai darah ke otak berkurang. 
Inilah yang menimbulkan pusing atau sakit kepala.

Perubahan ini memang nggak bisa dihindari. Langsung 
hentikan semua aktivitas ketika pusing datang 
dapat membantu mengurangi keluhan ini. 

2. Anemia
Pusing juga bisa disebabkan tubuh 
kekurangan asupan zat besi, 
sehingga mengalami anemia. 
Jumlah sel darah merah yang bertugas 
membawa oksigen ke otak dan organ tubuh 
lain lebih sedikit. Akibatnya, merasa pusing.

Maka, cara terbaik adalah 
mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi 
tinggi, khususnya ketika kehamilan sudah 
menginjak trimester kedua dan ketiga. 
Kadang dokter juga menambahkan suplemen 
zat besi untuk memastikan asupan zat besi 
ibu hamil terpenuhi.

3. Dehidrasi
Perubahan hormon membuat tubuh 
lebih sering berkeringat? Selain itu, 
suplai cairan juga lebih banyak dialirkan 
pada janin guna pembentukan organ 
dan menunjang kehidupannya.

Dengan kondisi demikian, kebutuhan 
cairan harus terpenuhi. Jika tidak, 
bisa mengalami dehidrasi yang menyebabkan pusing. 
Untuk mengantisipasi hal ini, harus minum air 8-12 
gelas per hari. Berada di ruang sejuk 
dengan pendingin ruangan dan mengenakan baju 
longgar juga bisa mencegah dehidrasi.


4. Kurang pasokan energi
Mual muntah ketika hamil memang membuat 
nafsu makan berkurang. Jika tidak waspada akan 
kondisi ini, rasa pusing bisa muncul. 
Apalagi, enggan makan cenderung membuat 
telat makan 1-2 jam.

Usahakan tetap ada makanan yang masuk 
ke dalam perut. Ini penting untuk memastikan 
memperoleh pasokan energi. Dalam tubuh ada janin 
yang tengah berkembang

Makan dalam porsi kecil tetapi 
sering bisa jadi strategi jitu 
mengurangi rasa mual muntah. Jika bekerja di kantor, 
selalu siapkan camilan seperti biskuit 
atau sereal sebagai makanan selingan.

5. Berbaring posisi terlentang terlalu lama
Terlalu lama berbaring dalam posisi 
terlentang juga bisa memicu pusing. 
Hal ini kian terasa pada trimester kedua dan ketiga.

Biasanya, ini disebabkan oleh pembuluh darah 
di belakang rahim terjepit. Aliran 
darah balik dari kaki dan panggul 
ke jantung pun tidak mengalir lancar karena terbendung.

Itulah mengapa, disarankan tidur miring ke 
kiri agar aliran darah ke otak dan jantung lancar. 
Menyangga punggung dengan bantal atau guling 
juga bisa jadi alternatif agar posisi 
berbaring Mama lebih nyaman.

6. Berdiri dalam durasi lama
Terlalu lama berdiri juga bisa membuat 
pusing. Penyebabnya, darah berkumpul 
terlalu banyak pada area kaki.

Duduk atau berbaring lah sampai pusing 
terasa hilang. Menggerakkan kaki 
selama beberapa saat juga bisa membantu kelancaran 
sirkulasi darah di kaki .


7. Perubahan posisi mendadak
Perubahan posisi tubuh terlalu mendadak 
bisa menimbulkan rasa pusing, misalnya dari 
posisi tidur langsung berdiri. Ada kondisi 
hipotensi postural, yakni darah tidak 
mempunyai waktu cukup untuk mencapai 
otak karena tubuh melakukan perubahan posisi 
secara mendadak.

Untuk itu, ibu hamil perlu 
lebih berhati-hati dalam berganti posisi. 
Misalnya, saat hendak bangun dari posisi 
tidur, duduklah lebih dulu selama 
beberapa saat dan baru berdiri. 
Jeda antargerakan ini membantu mengurangi 
timbulnya pusing.