200 Pounds Beauty (2006)
Film ini memutarbalikkan gaya Barat gaya Amerika
yang sangat memuja muja materialisme.
Meski pendalaman film soal matarialisme nya terkesan dangkal. Tidak teralu
mendalam, akan tetapi
pegakuan Jenny yang menjadi kehilangan
dirinya sendiri setelah operasi plastik
menjadi nilai moral kemanusiaan yang sejati.
Film ini secara tersembunyi membawa semangat
perjuangan nilai esensi ketimuran melawan
nilai kemajuan materialisme Barat yang
menghancurkan kecantikan sejati Korea Selatan
selama bertahun tahun, sejak Pangkalan
Militer Amerika Serikat menduduki Korea Selatan.
Diakui atau tidak, nilai-nilai kebebasan yang
kebablasan telah dipaksakan oleh budaya Amerika Serikat
di Negeri gingseng.
Negeri yang cantik ini menjadi cabul dan bertuhankan
Materialisme oleh budaya "kurang ajar" yang dibawa oleh gaya materialisme Amerika Serikat. Kemajuan yang menghancurkan, itulah
yang dialami oleh Korea Selatan.
Dan dengan halus diangkat oleh 200 Pounds Beauty ini. Kurangnya sentuhan yang tegas pada matrerialisme sengaja ditampilkan dengan sangat sopan dalam film ini. Sekaligus menunjukkan betapa kesengsaraan yang mendalam telah dialami oleh sebagian besar masyarakat Timur Korea Selatan akibat gaya dan budaya bebas Amerika Serikat (Korea Selatan, 2006).