Kamis, 20 Desember 2018

Iedhul Fitri 1440 H :Jakarta Sepi, Bandung Minim Penjual Makanan


News Informatika
Ruas jalan tol dalam dan luar kota Jakarta terlihat ramai lancar menjelang Iedul Fitri 1440 (5/6/2019). Tol dalam kota terlihat lengang, tak ada kemacetan yang biasa ditemui pada hari-hari biasa.

Deretan kendaraan di Tol luar kota terlihat padat akan tetapi sangat lancar, kecepatan 100 km - 120 km per jam masih bisa ditempuh dalam kondisi padat tersebut. Tol Cikampek arah Jakarta terlihat lengang dan sepi, sementara arah keluar Jakarta terlihat ramai lancar. Demikian juga di persimpangan arah Tol Padeleunyi terlihat lancar. Puncak arus mudik diperkirakan sudah terjadi Hari Sabtu (1/6/2019) dan Minggu (2/6/2019). Para pemudik diperkirakan telah meninggalkan Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu dan Minggu. Meskipun Kapolri menyatakan bahwa arus puncak mudik akan terjadi pada tanggal 8-9 Juni 2019


Penduduk Kota Jakarta ramai berkumpul di pusat pusat perbelanjaan. Akan tetapi meski ramai, tidaklah seperti keramaian pada hari-hari biasa. Meski demikian dikabarkan pada saat Iedul Fitri (5/6/2019) terjadi kepadatan singkat di beberapa lokasi tol dalam kota Jakarta.

Data dari Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa pada tahun 2019 akan ada 23 juta pemudik, sebanyak 4 juta diantaranya dengan tujuan kota-kota di Jawa Barat. Sebelumnya pada 2017 yang lalu tercatat ada 20 juta pemudik, dan pada tahun 2018 ada 21,6 juta pemudik. Sebanyak 2,4 juta pemudik akan menaiki kereta api, pesawat terbang mencatat 1,4 juta orang, sebanyak 4,5 juta orang menggunakan mobil pribadi, dan 940 ribu orang akan menggunakan motor. Meski demikian penumpang pesawat terbang diperkirakan akan turun drastis karena naiknya harga tiket pesawat terbang.

Acong (bukan nama sebenarnya) kepada Informatika News menyatakan keheranannya pada kenaikan tiket pesawat terbang yang sangat tinggi.

" Masak bang, tiket menju ke Medan, Garuda kelas bisnis saat ini mencapai 20 juta rupiah... wah gila gilaan ini, bagaimana kita bisa mudik. Tiket yang paling murah ke Medan saat ini 7 juta naik pesawat yang jelak jelak itu...Bandingkan ini dengan sebelumnya yang tiket pesawat hanya berkisar 600-700 ribu atau di kisaran di 1 jutaan lah.... "

Bandung Sulit Cari Penjual Makanan Kaki Lima
Lain lagi kondisi di Bandung. Meski kepadatan lalu lintas tidak seperti biasanya, di beberapa ruas jalan dalam kota, terlihat kendaraan menumpuk dan mulai terlihat macet. Yang menyedihkan buat penduduk luar kota yang sedang berlibur di Bandung adalah sulitnya mencari lokasi makan di rumah makan tradisional kaki lima di pinggir jalan. Di seluruh kota gerobak gerobak penjual makanan terlihat ditinggalkan kosong tanpa barang dagangan.

Bahkan beberapa rumah makan padang yang terkenal dan biasa buka terlihat tutup bahkan beberapa hari sebelum Hari Iedul Fitri.

Rumah makan franchising cepat saji menjadi pilihan mereka yang tidak sempat memasak sendiri di rumah. Di beberapa lokasi dekat sentra pasar tradisional terdapat beberapa penjual makanan, akan tetapi jumlahnya hanya terlihat beberapa saja. Beberapa penjual Nasi goreng, batagor, baso tahu, masih terlihat satu dua berjualan di sudut kota, tapi jumlahnya hanya satu dua penjual saja. Jumlah ini terlihat menyolok jika dibandingkan dengan data resmi yang dimiliki oleh Pemkot Bandung. Menurut data pemerintah kota Bandung, pada tahun 2019 terdapat hampir 22.350 pedagang kaki lima yang tercatat.

Lokasi Sholat Iedul Fitri Tersebar di Kota Bandung 
Pelaksanaan sholat Iedul Fitri di Kota Bandung terbilang lancar. Banyak lokasi sholat yang dikoordinir oleh warga RW setempat atau oleh takmir pengurus masjid di lokasi lapangan sekitar masjid.  Meski demikian beberapa lokasi yang memiliki halaman luas terlihat tidak melaksanakan kegiatan sholat Iedul Fitri ini. Lokasi Bapenda (Badan Pendapatan Provinsi) Jawa Barat ex SAMSAT misalnya terlihat sepi dari acara sholat Iedul Fitri.

Meski baru saja membangun masjid baru yang megah akan tetapi sangat disayangkan Bapenda Jabar tidak melaksanakan kegiatan sholat Iedhul Fitri. Beberapa Satpam Petugas keamanan yang diminta menjaga sekitar masjid, terlihat duduk-duduk santai.

" Mohon maaf kita masih belum diijinkan untuk melaksanakan kegiatan sholat Iedul Fitri di lokasi Badan Pendapatan  Provinsi Jawa Barat..." kata salah satu penjaga saat ditanya oleh Informatika News.

Puluhan orang yang datang ke lokasi terpaksa berjalan  ke arah Uninus (Universitas Islam Nusantara) yang ada di samping Bapenda Jabar, untuk melaksanakan sholat Iedul Fitri di Uninus. Uninus sendiri tidak tampak terlihat siap menerima limpahan mereka yang ingin sholat Iedul Fitri di lokasi Universitas tua di Bandung itu. Sebuah back drop besar di depan Uninus mengucapkan selamat karena keberhasilan Uninus meraih Akreditasi B untuk pengelolaan Lembaga dari BAN PT, tampak mendominasi informasi di Kampus tersebut.

Kebahagiaan Majasi Dan Kebahagiaan Hakiki
Warga Bandung yang melakukan sholat di sekitar wilayah Kiara Condong (5/6/2019) mendengarkan khotib Aep yang meminta agar seluruh umat muslim  tetap menikmati dan mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah.

" Kebahagiaan yang saat ini diberikan kepada kita adalah kebahagiaan Majasi, Kebahagiaan yang mudah berubah... Karena begitulah alam dunia ini diciptakan oleh Allah...."

"Berbeda dengan kebahagiaan Hakiki di alam akhirat...Kita harus berjuang mempertahankan semua nikmat  Allah yang Majasi ini di 7 hari yang diulang-ulang oleh Allah dalam hidup kita. Hanya ada 7 hari yang terus menerus diulang-ulang dari Ahad sampai Sabtu, oleh Allah selama berpuluh tahun, bahkan beratus tahun. Kita hanya diminta bertahan, mensyukuri apapun dalam 7 hari itu...

" Berdaganglah dengan Allah untuk mendapatkan syurga Allah, dengan apa saja yang baik yang bisa diperdagangkan dengan Allah. Allah akan membeli semua dan menggantikan dengan syurga. ....Akan tetapi jangan salah memperdagangan sesuatu yang pembayarannya adalah neraka...." kata khotib Aep menutup kutbahnya. (VIJAY)

Baca Lebih Lanjut : Berita Dari Sudut Kota Bandung

 Indeks Berita
Parade Foto Informatika