Petikan Tulisan Ilhami di Surabaya Post, 30 Januari 1978
Raja Komik Dari Malang Selatan.
Komik-komik dengan ncerita silat, kekerasan, perkosaan, kejahatan, dan cerita-cerita kepahlawanan pernah merajai gelanggang buku bacaan menjelang tahun-tahun enam puluhan. Warna-warna kekerasan dan sebagainya itu telah mengangkat nama para pengarang komik dan para penerbitnya.
Di antara jajaran tokoh-tokoh pengarang komik yang paling beken di Indonesia adalah seperti Yan Mintaraga, Taguhan Hardjo, Ganes Th dan yang sejajar dengan mereka serta berasal dari Malang adalah Teguh Santoso. Untuk mengetahui ihwal raja komik itulah baru-baru ini Surabaya Post mendatangi Teguh di rumahnya di Jalan Anjasmoro 10 Kepanjen Malang Selatan.
Serba Kecukupan
Teguh Santosa ternyata masih muda belia. Ia menemui Surabaya Post bersama isterinya Sutjiati di rumahnya yang terbilang bagus untuk ukuran kota semacam kepanjen. Ditinjau dari segi materi, Teguh ternyata mampu membuktikan dirinya, bahwa dengan melukis pun orang bisa hidup kecukupan. Betapa tidak, 100 persen dari hasil membuat komik itu telah diwujudkan oleh Teguh berupa rumah yang mentereng, Vespa, mobil, tanah, rumah yang luasnya lebih dari 600 m2, serta deposito yang entah berapa.
Menurut Teguh, bekerja membuat komik menyenangkan, saking asyiknya bekerja, kadangkala ia lupa waktu, akibatnya, wajahnya sampai kayak orang sakitan, pucat pasi. Untuk menghindarkan diri dari kegiatan rutinnya, Teguh hampir setiap hari nonton film di Malang, naik Vespa yang kadangkala cukup jauh, dll.
Sekarang ini Teguh bekerja melulu mengerjalan karya yang telah dikontrak oleh penerbit. Di samping itu ia bekerja pula sebagai Redaksi - ilustrator majalah Hai Jakarta. Yang tengah digarapnya saat ini adalah tiga judul cerita hasil kontrak kerja dengan penerbit Pancaran Kumala Jakarta........(Ilhami)
