Rabu, 08 Maret 2017

HACKING SITUS KPU ANTARA DATA, FAKTA, DAN HOAX



Bandung, Informatika News (18/2/2017)
Pemilu kepala daerah langsung tahun 2017 berhasil dilakukan pada 101 daerah Provinsi, Kota, dan Kabupaten seluruh Indonesia. Tahapan setelah pemilu dilakukan adalah melakukan perhitungan pasangan calon yang memenangkan posisi Kepala Daerah.


Pada saat proses perhitungan resmi dilakukan mulailah bermunculan berbagai insiden terkait dengan proses perhitungan yang dilakukan oleh KPU dan juga KPUD. Salah satu yang paling ramai menyerap perhatian publik adalah topik tentang gangguan atau hacking pada sistem IT KPU.

Sebuah deretan berita di media sosial yang berhasil dipotret oleh Rubrik Polkrim on Line Informatika News, memberikan gambaran betapa serunya topik tentang hacking sistem perhitungan IT KPU ini.

Dari sebuah media sosial Polkrim On Line menerima deretan berita sebagai berikut

[2/16, 10:47]xxxx : [16/2 06.01] Mohon maaf bila mengganggu jam pagi anda. Saya hanya minta doanya xxxxxx di dunia Cyber. Doakan kami, saya xxxxx  saat ini xxxx dan beberapa teman skrg lg fight lawan server yg nyerang kpu:
IP hacker di deteksi dari Singapura, Vietnam dan China...mereka menggunakan 6 lapis Proxy, dan menyerang dengan mengirimkan jutaan traffic dalam hitungan menit, sehingga menyebabkan server KPU down
Skrg proxy yg nyerang nambah lg dr australia
Xxxxxxx Secara riil hitungan di KPU xxxx yang menang adalah xxxxx. Tapi karena ulah hacker hacker xxxxxx  maka akan ada selisih suara yang sangat signifikan.
xxxxxx
Doakan kami. Mohon doanya team sedang berusaha membackup, ayo yang mau bantu pertahanin ip KPU *112.215.71.242*semakin banyak yang gabung semakin kuat , dan yang lagi depan komputer silahkan dibantu yah web KPU diserang dari 4 server yang berbeda , bertubi2
[2/16, 10:47] xxxx : Mohon bantuannya teman" utk memback up web KPU,  ini IP 112.215.71.242 kami kewalahan diserang bertubi" dari 4 server berbeda.  Mhon sebarkan kpd hacker xxxxxx
[2/16, 10:47] Umi: MOHON BANTUANNYA APABILA DISINI ADA YANG AHLI CARDING, CODING, HACKING, ATAU ADA MCA, SERVER KPU DOWN... TERINDIKASI SEDANG MENDAPAT SERANGAN....

Setelah beredar berita di media sosial ini lah kemudian beberapa pejabat KPU yang diwawacarai oleh media memberikan klarifikasi tentang serangan hacker ini.

Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan hal itu sudah ditangani dan upaya hacking berhasil digagalkan.

"Memang ada yang berupaya banyak sekali, tetapi tidak mengganggu hasilnya. Tidak ada yang masuk dan tidak ada yang mengganggu. Jadi hasil di sini itu sudah hasil hitungan TPS. Kalau teman-teman ada yang kurang yakin, silakan cek TPS-nya itu jumlah suaranya semua," kata Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (17/2/2017).

Demikian juga Ketua KPU Juri Ardiantoro menyatakan kepada media bahwa peristiwa tersebut terjadi dengan serius.

"Ada yang berusaha (meretas)," ujar Ketua KPU Juri Ardiantoro Kamis (16/2/2017). "Sudah bisa diatasi," jawab Juri singkat.

Ketua KPU DKI, Sumarno juga menyatakan bahwa tim IT dari KPU cukup kuat untuk menangkal upaya peretasan.

"Tim kami cukup kuat untuk mendeteksi serangan-serangan itu. Memang ada upaya untuk meretas server KPU dan kemarin sempat shut down tetapi kemudian tidak sampai KO, paling agak kelimpungan sedikit, tapi sudah pulih lagi karena sudah seperti biasa lagi," ujar Sumarno terpisah.

Demikian juga beberapa pengamat memberikan pendapat mengenai serangan situs KPU ini.
"Adalah sangat wajar bagi setiap situs di internet bisa menjadi korban usaha peretasan, apalagi situs Komisi Pemilihan Umum / KPU yang tentu menjadi situs paling populer di masa pilkada, tentunya banyak orang yang ingin mengakses informasi situs ini, termasuk peretas yang ingin mengubah tampilan situs,” kata Alfons Tanujaya, ahli keamanan dari Vaksincom, kepada media

Akan tetapi belakangan insiden haking yang diberitakan oleh media itu dianggap hoax dan tidak pernah terjadi. Sehingga deretan berita yang dilakukan oleh beberapa media Nasional itu pun dianggap seolah-olah hoax. Bahkan sebuah media nasional buru-buru menghapus berita tentang upaya peretasan sistem IT KPU itu, karena santernya ketidakpastian tentang hacking sistem IT KPU tersebut.

Tak pelak Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo,  meminta kejelasan berbagai pemberitaan soal hacking sistem IT KPU. Roy meminta KPU DKI konsisten. Roy keberatan karena pada mulanya KPU sempat mengatakan sistemnya baik-baik saja kemudian baru-baru ini mengatakan sistemnya diretas (hack).

"KPUD kalau ber-statement itu mohon konsisten. Awalnya lewat pernyataan resmi sistemnya baik-baik saja tidak ada masalah, tapi di akhir katanya sistemnya di-hack," kata Roy seusai diskusi yang dihadiri oleh para jurnalis di bilangan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2/2017).

Roy kemudian menyarankan pihak KPUD sebelum memberikan pernyataan resmi melakukan koreksi. Jadi data dan keterangan yang disampaikan menjadi jelas.

"Saya saran saja, sebaiknya sebelum statement itu koreksi dulu di-hack atau tidak, dengan segala hormat saya untuk Pak Marno (Ketua KPU DKI Sumarno, red) dan anak buahnya saya mohon tidak statement dulu," pungkas dia.

Ahli Keamanan IT Dr. Dian yang dihubungi per telepon oleh Polkrim On Line menyatakan bahwa serangan yang dilakukan kepada sistem IT KPU bukanlah hal yang baru. Selama bertahun-tahun sistem IT KPU selalu menjadi sasaran dari serangan Hacker.

“ Jadi kalau saat ini sistem perhitungan KPU misalnya diserang oleh hacker, itu bukan berita baru, kalaupun yang terjadi itu bukanlah hoax.” Kata Dr. Dian kepada Polkrim On Line Informatika News.

Dr. Dian menyatakan bahwa yang lebih penting bukanlah serangan sistem IT KPU itu, akan tetapi apakah KPU punya mekanisme untuk menghadapi serangan hacdker itu.

“ Metode sistem security survivability yang diusulkan oleh Melon University pada beberapa tahun yang lalu misalkan malah mengijinkan serangan sistem itu masuk bahkan ke dalam data base. Serangan itu dibiarkan mengacak-acak sistem. Akan tetapi mekanisme pengamanan data yang dilakukan membuat data yang diacak-acak itu tidak tersentuh dan tetap aman. Mereka yang iseng melakukan hacking atau perusakan data diakomodir, sehingga seolah-olah tindakan mereka berhasil mengganggu sistem. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya, ulah mereka dipelajari untuk membangun sistem keamanan yang lebih baik. “ kata Dr. Dian memberikan masukan.

“ Itulah perlunya standar ISO 2700x digunakan di sistem IT KPU. Apakah sistem IT KPU sudah mendapatkan sertifikasi ISO 2700x ? itu yang saya belum tahu. Kalau di sistem ISO 2700x, potensi kerusakan data akan berhasil diatasi oleh sistem yang mereka bangun...” (Rubrik Polkrim On Line/VIJAY)


Lihat Juga : 

Data Dan Fakta Kejahatan Cyber

Catatan Media Data Dan Fakta Cyber Crime

Hacking Situs KPU Antara Data, Fakta, dan Hoax

BI Sebut Serangan Yang Ganggu BI Canggih











TERBITAN CAHAYA PRESS TERBARU 

Judul Buku : TEKNIK MODULASI : MODERN COMMUNICATIONS SYSTEM AND TECHNICAL
Harga : 70.000 
Lihat juga link

TEKNIK MODULASI : MODERN COMMUNICATION SYSTEM AND TECHNICAL