Dukungan PAD BUMD Sidoarjo
SIDOARJO, Informatika News Line (14/11/2020)
Sampai
dengan akhir 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo memiliki tiga
unit usaha yang berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Masing-masing BUMD didorong untuk mendukung peningkatan PAD Kabupaten.
Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Delta Tirta, Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Delta Artha dan Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Aneka Usaha.
Ketiganya memberikan dampak yang besar dan turut andil menambah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Sidoarjo.
Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Sidoarjo Chusnul Inayah menjelaskan, kinerja BUMD sudah bagus dan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Sidoarjo Chusnul Inayah menjelaskan, kinerja BUMD sudah bagus dan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
PDAM
Sedangkan
target setoran PAD dari PDAM Delta Tirta tiap tahun selalu meningkat.
Tahun 2017 sebesar Rp 7,5 miliar, tahun 2018 Rp 12,7 miliar, tahun 2019
Rp 13,9 miliar. Tahun 2020 ini ditarget sebesar Rp 13,3 miliar. "Tapi
karena terdampak pandemi Covid-19 dapat dipastikan ada penurunan
pendapatan. Seperti PDAM untuk biaya layanan pendapatan di sektor
industri yang tidak bersubsidi," katanya.
Pemkab menarget PJ Direktur PDAM Abdul Basit Lao untuk bisa menyelesaikan seluruh target Distribution Center (DC). Yakni DC Sidoarjo, Gedangan, Waru dan Jabon.
Pemkab menarget PJ Direktur PDAM Abdul Basit Lao untuk bisa menyelesaikan seluruh target Distribution Center (DC). Yakni DC Sidoarjo, Gedangan, Waru dan Jabon.
BPR Delta Artha
Sementara
itu dari keuntungan BPR Delta Artha mengelola kredit usaha rakyat
daerah (KURDA) bisa menambah PAD pemkab. "Pemkab memberikan subsidi,
tapi labanya akan kembali lagi ke pemkab," imbuhnya.
PDAU Aneka Usaha
Sedangkan
PDAU Aneka Usaha tetap menjalankan pengelolaan Sidoarjo Plaza, gas, dan
percetakan. Untuk percetakan saat ini diakui sedang turun. Sebab surat
menyurat OPD sudah dilakukan secara daring. Maka bisa diperkirakan
pesanan amplop dan map akan berkurang.
Pj Direktur PDAU Sudibyo mengatakan bahwa meskipun usaha percetakan sudah mulai sepi, namun biaya produksi yang berlangsung saat ini belum sampai membebani perusahaan.
Pada tahun 2017, PDAU Aneka Usaha berhasil menyumbangkan PAD sebesar Rp 264 juta, 2018 sebesar Rp 341 juta dan 2019 sebesar Rp 342 juta.
Pj Direktur PDAU Sudibyo mengatakan bahwa meskipun usaha percetakan sudah mulai sepi, namun biaya produksi yang berlangsung saat ini belum sampai membebani perusahaan.
Pada tahun 2017, PDAU Aneka Usaha berhasil menyumbangkan PAD sebesar Rp 264 juta, 2018 sebesar Rp 341 juta dan 2019 sebesar Rp 342 juta.
(TNTW)