Senin, 05 Oktober 2020

Dr. Hudiono Msi dilantik menjadi Pj Bupati Sidoarjo


Dr. Hudiono Msi, dilantik menjadi Pj Bupati Sidoarjo





Surabaya, Informatika News Line, 05/10/2020
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melantik Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Jatim, Dr. H. Hudiono, Msi. sebagai Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo Kamis (1/10/2020). Palantikan dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Menurut Khofifah Surat Keputusan (SK) untuk Pj Bupati Sidoarjo sudah siap sejak Rabu siang (30/9/2020). Kemudian langsung dikoordinasikan dengan Karo Pemerintahan, dan Tim Kemendagri.

"Sudah dapat copy putusannya kemarin siang (Rabu), maka saya minta disegerakan proses pelantikannya," ujar Gubernur.

Gubernur Khofifah meminta Pj Bupati Sidoarjo segera berlari kencang menyelesaian berbagai kegiatan penting terkait proses pembahasan PAPBD 2020 sekaligus RAPBD 2021.

"Segera berlari kencang untuk melakukan finalisasi," kata Khofifah.

Khofifah berharap koordinasi dilakukan bersama Sekda Sidoarjo, untuk mematangkan pembahasan proses pembangunan terutama pada PAPBD dan RAPBD.
"RAPBD ini harus berbasis RKPD yang telah disesuaikan, " kata Khofifah selanjutnya.

"Koordinasi Forkopimda dengan Ketua DPRD Sidoarjo dan Plh Bupati Sidoarjo sudah dilakukan. Maka hari ini, harus disegerakan mengingat seluruh proses membutuhkan waktu, telaah dan proses yang menghasilkan dampak berkelanjutan ke depan, sehingga dapat dilaksanakan oleh kepala daerah terpilih pada Pemilukada tanggal 9 Desember 2020 mendatang." Kata Khofifah

Terkait pengendalian Covid-19 di Sidoarjo, Gubernur menyampaikan rasa terima kasih atas segala dedikasi dan upaya yang telah terbukti bisa menurunkan angka penyebaran Covid-19. Ia juga minta agar terus meningkatkan pengendalian penyebaran melalui operasi yustisi yang ketat. Kesuksesan operasi yustisi ini bisa dilihat pada tanggal 14 - 28 September yang mendapatkan hasil penurunan angka ovid yang cukup signifikan.

"Signifikansi dari operasi yustisi ini bisa menjadi upaya nyata dalam memutus penyebaran Covid-19 di Sidoarjo. Rantai Covid-19 memang belum  bisa kita hentikan,  yang  harus kita lakukan adalah melandaikan. Untuk itu, kewaspadaan dengan mengajak masyarakat disiplin mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) yang ada harus tetap dilakukan," jelas Khofifah,

Khusus kepada Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Khofifah menekankan untuk terus melakukan gerakan produktif untuk melakukan sialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker. Koordinasi dan sinergi terhadap semua pihak harus di tingkatkan.


Baca Juga : 



"Saya minta TP PKK Prov Jatim lebih mengoptimalkan gerakan dan mengedukasi kepada masyarakat terkait penerapan Prokes dan penggunaan masker secara aman dan benar. Sehingga angka penyebaran kesembuhan, kematian ini bisa terus berkurang, sekaligus terhindar dari kluster baru," kata Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo dan Ketua Dekranasda Kabupaten Sidoarjo yakni Hj Muzayiningsih Hudiono oleh Ketua TP PKK Prov. Jatim sekaligus Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak. 

Pengangkatan Drs.H. Hudiono sebagai Pj Bupati Kabupaten Sidoarjo ini, disebabkan karena Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, yang sebelumnya adalah Wakil Bupati Kabupaten Sidoarjo, meninggal dunia pada (22/8/2020) yang lalu akibat terpapar virus COVID-19.

Nur Ahmad Syaifuddin sendiri menduduki posisi Plt Bupati Sidoarjo setelah Bupati Sidoarjo, Saiful-ilah, tertangkap OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada awal tahun 2020 yang lalu. Saiful-ilah tertangkap dengan barang bukti uang senilai total Rp 1.813.300.000. 

Laporan : 
TNTW












EPISENTRUM ASIA TENGGARA : 11 RIBU TEWAS, 300 RIBU TERINFEKSI, ANGKA KEMATIAN PER HARI TERUS NAIK


 Data Indonesia (05/10)

Self Healed : 75, 73 % (05/10) naik, 
71,40 (09/09) Turun,  71, 55 % (04/09)
Prosentase Kematian : 3,664%(05/10) turun 
 4,0995 (09/09) Turun, 4,1762 % (04/09)




Jakarta , Informatika Newsline (05/10/2020)
Data yang disajikan oleh pemerintah per Senin (5/10) menunjukkan gawatnya kondisi serangan Covid-19 di seluruh Indonesia. Secara prosentase beberapa item analisis data mengalami penurunan. Akan tetapi dalam hitungan normal jumlah korban dan yang terinfeksi membat Indonesia menjadi lokasi episentrum raksana di Asia Tenggara (Vijay).