Sebuah ide kebaktian tiba-tiba terlontar dari seorang anak yang telah menuju dewasa untuk menikah.
"AKU AKAN MENUNDA MENKAH DULU DEH, AKU INGIN MEMBAHAGIAKAN IBUKU DULU ...."
Sebuah ide atau semangat yang sepertinya sangat mulia. Seorang anak laki-laki lebih mementingkan ibunya dibandingkan dengan kebutuhan dirinya sendiri. Akan tetapi jika kata-kata itu tidak muncul dari dalam keihlasan dirinya sendiri, maka suara yang muncul itu sebenarnya bukanlah suara sejati dari dalam nuraninya sendiri. Akan tetapi itu hanyalah Syahwat yang muncul karena dipicu oleh syahwat yang lain.
"AKU AKAN MENUNDA MENKAH DULU DEH, AKU INGIN MEMBAHAGIAKAN IBUKU DULU ...."
Sebuah ide atau semangat yang sepertinya sangat mulia. Seorang anak laki-laki lebih mementingkan ibunya dibandingkan dengan kebutuhan dirinya sendiri. Akan tetapi jika kata-kata itu tidak muncul dari dalam keihlasan dirinya sendiri, maka suara yang muncul itu sebenarnya bukanlah suara sejati dari dalam nuraninya sendiri. Akan tetapi itu hanyalah Syahwat yang muncul karena dipicu oleh syahwat yang lain.
Bagaimanakah sebaiknya yang kita lakukan sebagai laki-laki ? benarkan apa yang sudah kiya azzamkan di dalam hati kita itu ? Lihat lebih jauh Tulisan Al Husaeny Al Syarif Al Jalal
